Tanggal 17 Juni 2021 kasus baru di Indonesia naik 12.624 orang, dan tanggal 18 Juni 2021 kasus baru naik 12.990 orang. Untuk ukuran Indonesia, kenaikan di atas 10.000 kasus baru dianggap tinggi. Ada kemungkinan penambahan kasus baru akan berada di sekitar 10.000 kasus baru tiap harinya, selama sebulan lagi. Kejadian sekarang ini mengulangi dampak liburan Natal & Tahun Baru 2021. Dampak liburan akhir tahun dimulai dari tanggal 8 Januari 2021 dan berakhir tanggal 26 Februari 2021, dengan puncak kasus aktif terjadi tanggal 5 Februari 2021 dengan 176.672 kasus aktif. “Panen” Covid-19 setelah lebaran mulai 18 Mei 2021, lima hari setelah lebaran. Sekarang ini kasus aktif Indonesia sudah di peringkat 13 di dunia. Perkembangan kasus baru dapat dilihat dengan jelas pada grafik yang disajikan beritasatu.com. Untuk melihat keadaan pandemi Covid-19, data kasus aktif Covid-19 adalah data yang paling representative. Angka kasus aktif didapatkan dari jumlah kasus yang terjadi dikurangi dengan jumlah pasien yang sembuh dan yang meninggal. Jika jumlah kasus aktif bertambah, itu berarti serangan Covid-19 semakin hebat, jika jumlah kasus aktif menurun, artinya serangan Covid-19 terkendali. Tingkat kesembuhan Kemungkinan, keadaan masih berat sampai awal Juli. Yang merisaukan adalah masalah penanganan kesehatan. BOR (bed occupancy ratio) tinggi sekali, rumah sakit hampir penuh, bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota lain. Perlu juga dicatat keletihan tenaga medis seluruh Indonesia yang terus digaris depan “perang” melawan Covid-19 yang sudah menyerang masyarakat. Mungkin juga kejenuhan. Dalam keadaan seperti itu prestasi penanganan kesehatan dituntut untuk ditingkatkan. Kalau jumlah kasus baru jauh lebih banyak daripada jumlah pasien yang baru sembuh, maka fasilitas kesehatan perlu ditambah. Namun harus dicatat, kunci penanganan pandemi Covid-19 ada di tangan masyarakat. Pemerintah dengan tenaga dan fasilitas kesehatan adalah sebagai tenaga penolong. Anjuran kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kehati-hatian dengan melaksanakan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) perlu terus dilakukan. Jumlah kasus baru akan menurun, kalau masyarakat melaksanakan 5 M dengan sebaik-baiknya. Semoga dampak pasca lebaran tidak lebih besar dari pada dampak setelah liburan Natal dan Tahun Baru yang lalu. Kita harus berikhtiar sekuat tenaga agar tidak meniru India. India pernah lebih baik dari Indonesia ditinjau dari kasus aktif, yaitu dengan 136.473 kasus aktif pada tanggal 11 Februari 2021 (kasus aktif Indonesia pada hari itu mencapai 166.492 orang), kemudian kasus aktif India melonjak menjadi 3.737.449 orang pada tanggal 8 Mei 2021, dan tanggal 17 Juni 2021 tinggal 805.422 kasus aktif. (Muhammad Ridlo Eisy)***