PUISI: Yesmil Anwar Pilihan

Yesmil Anwar Senin, 11 November 2024 08:27
(0 pemilihan)

HUJAN MALAM DI BULAN KE SEBELAS

Perlahan tapi pasti bumi  di basahi hujan
Angin menyertainya dengan riang menyapa pepohonan
Sepertinya pesta akan segera dimulai
Air hujan yang jatuh di riap tubuhnya_ seperti suara musik yang menjanjikan 
Ada kepiluan di balik nyanyian para satwa malam, bandar beranjak jadi sepi
Hujan malam di bulan ke sebelas tahun ini menderanya_tak ada tersisa cinta yang dituang di belanga kehidupan
Orang- orang menarik selimutnya dengan mata terpicing walau kantuk belum datang...

Kita berjalan menuju ujung tahun tanpa harapan_ para politisi bagai boneka Pinokio yang sigap berbohong untuk kepentingan dirinya,

negara menjelma jadi drakor bagai candu yang memabukkan
Hujan bulan ke sebelas tahun ini adalah permulaan yang degil
Marabahaya yang akan dituai sudah di depan mata_tapi kita terus berpesta pora
Siapa yang bisa dipercaya_ Siapa yang mampu menahan pedih dalam guyuran hujan yang semakin menggila

Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh...
Sementara malam menyempurnakan kegelapan dalam suara hujan

2023
(Yesmil Anwar, Penyair Bandung, dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung).*

Baca 112 kali Terakhir diubah pada Senin, 18 November 2024 21:35
Bagikan: