HUJAN MALAM DI BULAN KE SEBELAS Perlahan tapi pasti bumi di basahi hujanAngin menyertainya dengan riang menyapa pepohonanSepertinya pesta akan segera dimulaiAir hujan yang jatuh di riap tubuhnya_ seperti suara musik yang menjanjikan Ada kepiluan di balik nyanyian para satwa malam, bandar beranjak jadi sepiHujan malam di bulan ke sebelas tahun ini menderanya_tak ada tersisa cinta yang dituang di belanga kehidupanOrang- orang menarik selimutnya dengan mata terpicing walau kantuk belum datang... Kita berjalan menuju ujung tahun tanpa harapan_ para politisi bagai boneka Pinokio yang sigap berbohong untuk kepentingan dirinya, negara menjelma jadi drakor bagai candu yang memabukkanHujan bulan ke sebelas tahun ini adalah permulaan yang degilMarabahaya yang akan dituai sudah di depan mata_tapi kita terus berpesta poraSiapa yang bisa dipercaya_ Siapa yang mampu menahan pedih dalam guyuran hujan yang semakin menggila Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh...Sementara malam menyempurnakan kegelapan dalam suara hujan 2023(Yesmil Anwar, Penyair Bandung, dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung).*