rmol.id Kelangkaan oksigen yang mulai nampak seiring lonjakan kasus positif Covid-19 setiap harinya direspon secara cepat oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB). Ketua Umum IA ITB, Gembong Primadjaja menerangkan, pihaknya sudah mencanangkan program bantuan oksigen usai melihat angka pasien Covid-19 yang meningkat pesat dan ketersediaan tempat tidur isolasi semakin menipis.

Karena itu pada hari ini, IA ITB membuka posko peminjaman tabung oksigen secara gratis di wilayah Jakarta dan sekitarnya, hingga di wilayah Bandung dan sekitarnya.
 
"IA ITB menyediakan tabung oksigen bagi Alumni ITB yang kesulitan mencari tabung oksigen untuk kebutuhan dalam perawatan Covid-19," ujar Gembong dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (3/7).

Melalui pendaftaran yang dibuka secara online, Gembong memastikan alumni ITB yang membutuhkan tabung oksigen bisa meminjam 1 set lengkap tabung oksigen beserta isinya.
"(Bisa meminjam) secara gratis dengan persyaratan mengisi formulir dan fotocopy KTP," imbuhnya.

Gembong melanjutkan, nantinya tabung oksigen yang dipinjam wajib dikembalikan dan diisi ulang kembali, karena akan dimanfaatkan kembali untuk alumni lainnya yang membutuhkan.
"Semoga gerakan ini dapat bermanfaat dan sedikit berkontribusi dalam usaa kita turut serta mengatasi pandemi ini bersama," demikian Gembong.

Untuk cara pendaftaran meminjam tabung oksigen dari IA ITB ini, alumni ITB yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya bisa mengakses 
Sementara, untuk alumni ITB wilayah Bandung dan sekitarnya, bisa mengakses link pendaftaran, 
IA ITB menamakan aksi peduli ini sebagai Gerakan Tabung Oksigen Untuk Kemanusian Ganesha Peduli.
 
EDITOR: AHMAD SATRYO
 
Diterbitkan di Berita

Jakarta - Gembong Primadjaya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) periode 2021 - 2025. Gembong dalam pemilihan ketua umum IA ITB, Sabtu, 17 April 2021, mengalahkan tujuh rival, mendapatkan suara terbanyak, menjadi pemenang dengan 5.798 suara. 

Tujuh rival yang dikalahkan Gembong adalah Seterhen Akbar Suriadinata dengan 5.690 suara, Honesti Basyir dengan 3.042 suara, I Made Dana Tangkas dengan 1.730 suara, Syarifah Amelia dengan 1.149 suara, Hariyono dengan 544 suara, Gatot Sudariyono dengan 284 suara, dan Bimo Sasongko dengan 241 suara.

Sebelum mengikuti pemilihan ini, Gembong Primadjaya adalah Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung.

Profil Gembong Primadjajya

Gembong Primadjaya lahir di Bandung, 6 Mei 1968. Ia lulus Teknik Mesin ITB tahun 1986, kemudian melanjutkan pendidikan Master of Business atau S2 di Rutgers University, United States of Amerika. 

Ia figur menonjol di kalangan alumni ITB. Rekam jejaknya terlihat pada aktivitas organisasi IA ITB beberapa tahun terakhir. Ia konsisten menggaungkan Program Indonesianisme sejak menjabat Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB 2011 - 2015. Berikutnya ia menjadi Sekretaris Jenderal IA ITB periode 2016 - 2020.

 

Gembong Primadjaya

Gembong Primadjaya. (Foto: Instagram @tagarnews)

 

Selama menjabat Sekjen IA ITB, Gembong tercatat sudah mengadakan pagelaran Indonesianisme Summit pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Acara yang diadakannya saat itu dihadiri tokoh-tokoh nasional sebagai pembicara, di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Pada pagelaran tersebut pula berhasil diwujudkan kerja sama dengan perusahaan start up milik alumni ITB dan menampilkan produk teknologi kreasi anak bangsa yang juga memamerkan produk prototype.

Dalam acara Indonesia Technical Forum (I-Tech) bekerja sama dengan Metro TV, dihadirkan para tokoh teknologi, juga para menteri terkait, di antaranya Menteri Bappenas saat itu Bambang Brodjonegoro dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Tidak hanya itu, Gembong Primadjaya juga seorang penggiat dalam pembinaan sepak bola muda. Ia adalah manajer dari klub sepak bola Saswco asal Kota Bandung yang merupakan salah satu anggota klub internal Persib Bandung dan bermain di kompetisi Internal Persib.

 

Infografis Gembong Primadjaya

Visi misi yang diemban Gembong Primadjaya. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan Putri)

 

Gembong sukses membawa klub dengan beberapa pemain berbakat, mengikuti kejuaraan Tim Nasional Pelajar U-13 dalam perhelatan Turnamen Internasional di Barcelona tahun 2014.

Gembong setelah menyelesaikan tugas sebagai Sekjen IA ITB, memutuskan maju sebagai calon ketua IA ITB. Langkahnya ini, kata Gembong, agar program yang ia gagas sebelumnya, sudah berjalan bagus, berkesinambungan dan berjalan lebih baik. Ia ingin alumni ITB dapat lebih berkontribusi pada kampus serta dapat lebih mengabdi kepada negeri.

Pria berusia 53 tahun ini pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, dan Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas.

Gembong Primadjaya kini telah terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni ITB periode 2021 - 2025. Saatnya kerja-kerja besar untuk menjalankan program-program yang telah ia kampanyekan. Demi kemajuan alumni ITB. Demi kemajuan Indonesia. []

Diterbitkan di Berita

BANDUNG, iNews.id - Gembong Primajaya terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) melalui sistem ivoting, Sabtu (17/4/2021).

Gembong ayang merupakan alumni Teknik Mesin ITB angkatan 1986 ini akan memimpin IA ITB selama periode 2021-2025. Dalam ivoting, Gembong mengalahkan tujuh kandidat lainnya pada Kongres Nasional X IA ITB, 16-17 April 2021 yang berakhir, Sabtu (17/4/2021).

Gembong yang pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, serta Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB ini, mendapatkan suara 5.798 dari sekitar 18.000 suara yang masuk melakukan pemilihan secara ivoting. 

Sebelumnya, delapan kandidat yang bakal meramaikan pemilu IA ITB, adalah Honesti Basyir;  I Made Dana Tangkas, Gembong Primadjaja; Hariyono; Bimo Sasongko; Syarifah Amelia; Gatot Sudariyono; dan Seterhen Akbar Suriadinata. 

Diketahui, Gembong adalah alumni Teknik Mesin 1986. Dia pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas. Dia juga Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB).

Sebelumnya, Kongres Nasional X dan Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni ITB 2021 yang dilaksanakan pada 16-17 April mendapat dukungan dari Sekretaris Kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, Pramono Anung, dan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

Dukungan ini diberikan langsung saat keduanya hadir secara virtual dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Pramono yang juga alumni ITB mengajak seluruh alumni ITB untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan ketua IA ITB periode 2021-2026 meski saat ini masih pandemi virus korona. 

Terlebih, para alumni bisa tetap memilih meski tidak bisa hadir langsung di Bandung mengingat sistem pemilihan yang berbasis internet.

"Jarak, waktu, ruang tak bisa memisahkan kita sebagai alumni, tetap bisa berdemokrasi, bisa memilih siapa yang terbaik untuk memimpin," kata Pramono dalam siaran persnya.

Dia juga mengapresiasi penggunaan sistem i-voting ini karena menegaskan keberadaan ITB sebagai salah satu kampus yang mata kuliah utamanya tentang teknologi Dengan penggunaan teknologi, menurutnya akan meningkatkan angka partisipasi pemilih dalam setiap ajang demokrasi.

"Kita sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi," katanya. Kongres Nasional X dan Pemilu Ketua Umum IA ITB 2021 pun mendapat dukungan penuh dari Rektor ITB Reuni Wirahadikusumah yang hadir secara daring.

Dalam sambutannya, dia mengajak alumninya untuk menjaga nama baik almamater termasuk dengan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara.

"Senat ITB telah menuangkan tujuan hubungan ITB dan alumninya juga karakter-karakter yang diharapkan dari alumni ITB yang di antaranya pengabdian dan wawasan kebangsaan yang tinggi dalam suasana kebinekaan," ujarnya. 

Sementara itu, di hadapan 1.000 lebih peserta kongres yang hadir secara hybrid, Ketua Umum IA ITB periode 2016-2021, Ridwan Djamaluddin, menyampaikan laporan pertanggungjawaban. 

Di antara kegiatan yang sudah dilakukan pengurus IA ITB kepemimpinannya, adalah kunjungan ke Presiden Joko Widodo dan turut berperan aktif dalam pembangunan nasional.

"Kami juga mendukung reindustrialisasi mengawal produk teknologi anak bangsa lewat ajang Indonesian is Me Summit," kata Ridwan.  Selain itu, Ridwan menyebut pihaknya aktif dalam inovasi dan penguasaan teknologi seperti dengan menyelenggarakan I-tech forum.

Tak hanya itu, selama kepemimpinan Ridwan alumni pun aktif dalam kegiatan sosial seperti donor darah, dan membantu korban bencana.  "Kami juga menggelar latihan kepemimpinan berwawasan kebangsaan Lemhanas.

Juga menggerakan sinergi muda alumni ITB, kolaborasi global dengan alumni MIT dan turut menginisiasi pembentukan Komisariat IA Brussel dan dua komisariat lainnya di Eropa," ujarnya.

Seusai paparan laporan pertanggungjawaban itu, terdapat beberapa tanggapan dari sejumlah komisariat dan pengurus daerah IA ITB.

Hampir semua perwakilan seperti dari Aceh, Batam, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua, hingga Eropa itu mengapresiasi kinerja dan capaian pengurus IA ITB periode 2016-2022.

Dengan begitu, secara umum kinerja pengurus IA ITB 2016-2021 dianggap baik dengan penilaian solid dari semua pihak terkait. Terlebih dengan adanya peningkatan nilai aset yang cukup signifikan dari Rp4,6 miliar menjadi Rp8,8 miliar.

Atas semua itu, laporan pertanggungjawaban diterima secara aklamasi oleh seluruh perwakilan yang hadir dan disahkan oleh pimpinan sidang. Pada kongres inipun, dihadiri notaris untuk mengesahkan hasil pemilihan ketua umum yang baru.

"Sehingga hasil-hasil kongres bisa langsung disahkan dibuatkan aktanya untuk didaftarkan ke Kemenkumham," katanya.

Editor : Agus Warsudi

Diterbitkan di Berita

Eno Dimedjo tagar.id Jakarta - Vice President ASEAN Football Federation (AFF) dan Komisaris Independen Electronic City, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan alasannya memberikan dukungan kepada Gembong Primadjaja dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) periode 2021-2025, lewat gelaran Kongres X Ikatan Alumni ITB, pada 16 - 17 April 2021 mendatang.

Menurutnya, dukungan ia berikan lantaran sosok Gembong Primadjaja merupakan sosok yang telah jelas sepak terjangnya di berbagai bidang.

Ratu Tisha yang ingin kembali berkarya di internal IA ITB mengatakan, ia tidak mau hanya sekedar aktif di tubuh organisasi tanpa memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat.

"Hal yang pertama saya lihat adalah siapa nih sosok yang akan merepresentasikan IA ITB ke depannya? Saya sendiri mengobservasi sendiri secara pribadi pada saat sebelum pemilihan ketua umum dimulai," kata Ratu Tisha, dalam keterangan yang diterima Tagar pada Kamis, 8 April 2021.

"Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dan mendukung Kang Gembong. Saya ingin dipimpin oleh ketua umum yang jelas. Saya enggak mau aktif, hanya sekadar aktif apabila saya sendiri tidak bisa memberikan manfaat ke depan bagi masyarakat, dan saya sendiri tidak bisa mendapat manfaat di IA ITB," ujar dia.

 

Infografis Gembong Primadjaya

Visi misi yang diemban Gembong Primadjaya. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan Putri)

 

Lebih lanjut, alumni fakultas Matematika ITB itu mengakui bahwa Gembong merupakan sosok yang memiliki segudang pengalaman di berbagai sektor, termasuk bidang kerja, entrepreneurship, serta sektor inkubasi bisnis yang berbasis kemasyarakatan di berbagai wilayah di Indonesia.

"Kang Gembong memiliki track record yang jelas dalam segala macam sektor. Kang Gembong adalah pribadi yang dikenal sangat turun ke masyarakat dan membantu usaha-usaha masyarakat di mana itu sangat bermanfaat," tutur Tisha.

Ratu Tisha sendiri bergabung menjadi Ketua Tim Sukses pemenangan Gembong Primadjaja dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum IA ITB periode 2021-2025. Dara 35 tahun itu bakal bekerja sama dengan 18 anggota tim sukses lain yang mayoritas diisi angkatan muda dari berbagai irisan kelompok alumni.

Keputusannya untuk berada dalam barisan Gembong Primadjaja diambil lantaran menurutnya pengabdian dalam organisasi IA ITB tidak dapat memberikan dampak baik apabila hanya didasari kemauan keras, namun tidak didukung pengalaman yang mumpuni.

"Kemauan yang keras itu pasti, tapi kita tidak lagi bicara kemauan. Kang Gembong mempunyai kemauan yang didukung dengan pengalaman, track record dan networking. Itu yang nantinya membawa IA ITB bisa terbang tinggi," kata Ratu Tisha. []

 

Diterbitkan di Berita
Nurmania Anggraini tagar.id Jakarta - Calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) 2021-2025, Gembong Primadjaya sampaikan contoh nyata dari program Alumni Bantu Alumni dalam Hearing #3 Pemilu Talks IA-ITB 2021: "Alumni Bertanya, Calon Ketua Menjawab" pada Sabtu, 27 Februrari 2021.

Gembong mengatakan meskipun dirinya belum menjadi Ketua Umum IA ITB Alumni Bantu Alumni telah berjalan.

“Jadi kita ada membantu salah satu usaha alumni ya saya sebut saja namanya Soldi dia mengupayakan sebuah rumah makan padang di Bogor dan nama restorannya Ajos Soldi. Kemudian, di Bandung kita juga membantu teman angakatan 2006 yang berusaha rumah makan itu juga sudah kita bantu.” Ucapnya.

 

Infografis Gembong Primadjaya

Visi misi yang diemban Gembong Primadjaya. (Infografis: Tagar/Regita Setiawan Putri)

 

Dirinya juga mengatakan masih terdapat Alumni IA ITB yang masih muda yang mendapatkan bantuan dan bahkan sebagian yang ikut serta masih kuliah dan menjalankan Internet Desa.

“Pembangunan Internet Desa di mana karena memang ini sudah digital semuanya maka desa-desa pun harus dipasangi internet. Jadi kita mendukung, dan ada lagi yang beberapa sifatnya training. Jadi kita punya teman yang bersertifikasi referee Internasional FIFA, itu juga melalui Alumni Finace Alumni.” Jelasnya.

Sehingga menurutnya tidak semua yang dibantu haruslah bisnis yang dapat memberikan return atau pengembalian dana yang cepat.

“Tapi juga bisa membantu teman-teman yang memang mempunyai minat di bidang-bidang yang tidak mengembalikan dana.” Kata Gembong Primadjaya. []

 

 
Diterbitkan di Berita

Sigit Kurniawan elshinta.com

Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) diyakini memiliki keberanian untuk berwirausaha. Asalkan sesama jebolan kampus Ganesha harus saling support meskipun ada resiko jatuh bangun.

Contoh nyata alumni yang berhasil menjalankan usahanya adalah Soldi. Alumni Geofisika dan Meteorologi (GM) angkatan 1986 itu begitu lulus kuliah langsung membuka usaha kuliner di Bogor.

Memang tak dipungkiri, Ajo Soldi sempat jatuh bangun beberapa kali, dari satu cabang menjadi tujuh, lalu kembali menjadi satu lagi.

Tahun 2017, tempat usahanya kembali digusur. Nasib baik mempertemukan Soldi dengan Gembong, kawan sesama alumni di ITB. Tanpa proses rumit, Gembong mengeluarkan kocek pribadi Rp 150 juta, dalam bentuk kerja sama bagi hasil.

Gembong dengan nama lengkap Gembong Primadjaja saat ini menjadi salah satu kandidat calon ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB).

Kini, Sate Padang Ajo Soldi semakin berkembang dan menjadi salah satu kuliner dengan cita rasa yang luar biasa di kota hujan.

Dana sudah kembali, profit finansial dan persahabatan keduanya didapat. Menariknya, kepemilikan usaha tetap 100 persen dimiliki Soldi.

Kisah yang dialami Soldi juga dirasakan Ali Bagus Antra Suantra saat merintis usaha kuliner Bebek Garang. Alumni Planologi ITB tahun 2006 ini sempat jatuh bangun dalam menjalankan usahanya karena masalah keterbatasan modal. Setelah mendapat bantuan modal dari Gembong senilai Rp 500 juta, usaha pria kelahiran Bandung 28Januari 1983 itu bisa berjalan lancar.

Inilah embrio dari program Alumni Finance Alumni, yang akan diformalisasikan sebagai program resmi IA ITB, apabila Gembong terpilih.

Dikemas dalam platform digital, dengan tujuan memperbesar value investasi dan jumlah alumni ITB terlibat, baik yang membiayai atau dibiayai.

"Jika disamakan dengan peer to peer lending, itu sah-sah saja, tapi emosional prinsip 'saling bantu antar gajah alumni', serta alokasi profit untuk giving back ke almamater, endowment fund misalnya," kata Gembong dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi elshinta.com, Minggu (21/2).

Menurut Gembong, alumni ITB yang punya keberanian untuk berwirausaha harus terus .

"Karakter entrepreneurship di kalangan alumni ITB harus ditingkatkan untuk membuka peluang kerja," tandasnya.

 
 
Diterbitkan di Berita